VIRAL Kisah Sopir Berhati Malaikat, Temukan Uang Rp 10 Juta di Jalan, Tapi Dikembalikan
Viral kisah seorang sopir baik hati yang mengembalikan uang yang ditemukannya di jalan
Uang tersebut sebesar Rp 10 juta ditemukan di jalanan Kabupaten Karanganyar
Sopir tersebut bernama Joko Wardoyo (40)
Uang tersebut sebesar Rp 10 juta ditemukan di jalanan Kabupaten Karanganyar
Sopir tersebut bernama Joko Wardoyo (40)
Joko menceritakan detail kronologi dirinya menemukan uang dengan jumlah Rp 10 juta seusai dirinya pulang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
“Sekitar pukul 13.30 WIB saya pulang kerja naik motor, sesampai di Lingkar Beji saya menemukan ada uang berceceran,” ujar Joko TribunSolo.com disela-sela tengah mempersiapkan pickup, Kamis (8/4/2021).
Ia mengaku dirinya tidak menyangka menemukan uang dengan nominal yang sangat banyak tersebut dengan pecahan Rp 100 ribu.
“Sampai saya gemetaran, melihat uang banyak itu pertama, kebetulan saya tidak sendiri di belakang saya ada orang lewat,” ujarnya.
Sopir tersebut bernama Joko Wardoyo (40)
Joko menceritakan detail kronologi dirinya menemukan uang dengan jumlah Rp 10 juta seusai dirinya pulang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
“Sekitar pukul 13.30 WIB saya pulang kerja naik motor, sesampai di Lingkar Beji saya menemukan ada uang berceceran,” ujar Joko TribunSolo.com disela-sela tengah mempersiapkan pickup, Kamis (8/4/2021).
Ia mengaku dirinya tidak menyangka menemukan uang dengan nominal yang sangat banyak tersebut dengan pecahan Rp 100 ribu.
“Sekitar pukul 13.30 WIB saya pulang kerja naik motor, sesampai di Lingkar Beji saya menemukan ada uang berceceran,” ujar Joko TribunSolo.com disela-sela tengah mempersiapkan pickup, Kamis (8/4/2021).
Ia mengaku dirinya tidak menyangka menemukan uang dengan nominal yang sangat banyak tersebut dengan pecahan Rp 100 ribu.
“Sampai saya gemetaran, melihat uang banyak itu pertama, kebetulan saya tidak sendiri di belakang saya ada orang lewat,” ujarnya.
Sopir tersebut bernama Joko Wardoyo (40)
Joko menceritakan detail kronologi dirinya menemukan uang dengan jumlah Rp 10 juta seusai dirinya pulang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
“Sekitar pukul 13.30 WIB saya pulang kerja naik motor, sesampai di Lingkar Beji saya menemukan ada uang berceceran,” ujar Joko TribunSolo.com disela-sela tengah mempersiapkan pickup, Kamis (8/4/2021).
Ia mengaku dirinya tidak menyangka menemukan uang dengan nominal yang sangat banyak tersebut dengan pecahan Rp 100 ribu.
Sampai saya gemetaran, melihat uang banyak itu pertama, kebetulan saya tidak sendiri di belakang saya ada orang lewat,” ujarnya.
Saat itu Joko bergegas merapikan dan menghentikan pengendara di belakangnya untuk turut membantu membereskan uang tersebut.
“Kebetulan orangnya berkenan dan kita rapihkan berasama uang itu,” katanya.
Setelah ia bersama orang tersebut mengumpulkan uang kertas yang berceceran, Joko menghitung uang tersebut genap nominalnya sebanyak Rp 10 juta rupiah.
“Itu uangnya masih bagus, terlihat baru diambil dari bank atau ATM pecahannya Rp 100 ribu,” ujarnya.
Ia mengaku awalnya sempat acuh, tapi dirinya tidak tega melihat uang tersebut berceceran.
Yang mulia dari sosok Joko, ia lebih memilih untuk mengembalikan dan mencari pemiliknya dibanding dengan mengunakan uangnya untuk foya-foya.
Menurut Joko, jika dirinya berada di posisi susah dan memiliki nasib yang sama ia tidak akan sanggup.
“Saya tak berfikiran seperti itu, saya kasihan kepada orang yang uangnya hilang,” katanya.
“Saya juga memposisikan diri saya jika uang itu milik saya tiba-tiba hilang, dan pasti sakit,” tambahnya.
Ternyata orang yang membantu Joko adalah Susan pegawai bengkel aki.
“Akhirnya kita saling tukeran informasi untuk mencari pemiliknya, namun uangnya dipegang saya,” ujar Joko.
Setelah Joko menemukan uang tersebut ia langsung membawanya ke rumah di Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, kabupaten Karanganyar.
“Pas sampai rumah saya ceritakan kepada istri saya dan istri saya pun menyarankan saya untuk mengembalikan dan mencari pemiliknya,” aku dia.
Setelah maghrib saya memiliki inisiatif untuk mencari orang yang mencari uang di grup kampung ataupun Facebook.
“Saya cari di grup-grup ternyata ada orang yang tengah mencari uang, akhirnya saya hubungi dan lakukan verfikasi,” paparnya.
Proses tersebut ia lakukan untuk mengecek apakah orang itu benar pemiliknya atau bukan.
“Saya tanya berapa pecahannya, ada di tas atau diplastik, bagaimana bentuknya dan buktinya biar akurat,” katanya.
Setelah percakapan panjang Joko mengaku memanggil pencari uang tersebut ke kediaman rumahnya di Serut RT 03 RW 09.
Ia sampaikan setelah isya dirinya didatangi oleh sang pencari uang yaitu pemuda bernama Novanto Kurniawanto (20) warga Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu.
“Setelah isya mereka datang ke rumah saya kembalikan memang sudah jelas, rinci ada saksi dan saya kembalikan uang tersebut,” paparnya.
Meski tak mengharapkan, ternyata Novanto memberikan imbalan kepada penemu uangnya di jalanan.
"Terima kasih, tapi saya tidak mengharapkannya, yang penting sudah saya kembalikan utuh," akunya.
Sempat Pasrah
Di era seperti ini, ternyata masih ada orang jujur, meskipun kini hampir semuanya membutuhkan materi di tengah jepitan pandemi.
Ya, bukannya dikantongi sendiri untuk foya-foya, tetapi segepok uang yang didapatkan oleh sesosok bapak bernama Joko, dikembalikan kepada pemiliknya.
Kejadian ini benar adanya di Kabupaten Karanganyar.
Adalah pemuda bernama Nova Kurniawanto (20) warga Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu yang sempat bernasip pilu karena kehilangan uang Rp 10 juta.
Uang tak sedikit yang kondisinya masih mulus itu, terjatuh dari kantong sakunya usai mengambil uang dari sebuah kantor di kampus ayahnya, Rabu (7/4/2021) siang.
Nova yang juga mahasiswa mengaku telah mendapatkan mandat dan perintah dari sang ayah untuk mengambil uang di tata usaha kantor di kampusnya.
Kampus tersebut adalah Akademi Peternakan Karanganyar (APK).
Diketahui pihak kampus memberikan kepercayaan kepada ayahnya untuk membuat proyek pembuatan kandang.
"Bukan uang saya, tapi itu uang bapak saya dari kampus APK untuk membuat kandang," ujar Nova kepada TribunSolo.com di rumahnya, Kamis (8/4/2021) siang.
Sekitar pukul 14.00 WIB dirinya baru menyadari mengaku setelah berpulang dari kampusnya tersadar uangnya telah hilang entah ke mana.
"Pas sampai dari perjalanan pulang dari rumah ternyata uang Rp 10 juta yang tadi saya ambil tidak ada uangnya di saku saya," katanya.
Lokasi hilangnya uang tersebut di kawasan sekitar SMA 2 Karanganyar tepatnya di kawasan timur Proliman Beji Tasikmadu.
Ia mengaku menaruh uangnya di saku celana.
"Saya taruh di celana dan lupa tidak masukan ke jok motor," katanya.
Bahkan dirinya telah bolak-balik mencari di rute sepanjang jalan tersebut selama belasan kali namun gigit jari.
Dibantu oleh sang ayah dan pamannya sekitar satu jam, dirinya belum menemukan juga uang tersebut.
"Pedahal selisihnya beberapa menit dari pas saya pulang, tapi saya sampai sore tidak menemukannya," paparnya.
Sempat berfikiran untuk melapor ke polisi tapi sang ayah menyarankan dirinya untuk mencari terlebih dahulu.
Ceritanya Viral
Akhirnya Nova berinisiatif setelah maghrib untuk memposting di grup-grup Facebook.
Aksi ini dilakukan karena selain sudah mentok, juga coba-coba barangkali uang yang hilang bisa didapatkannya kembali.
Bahkan aksinya memposting kemudian ditanggapi ada yang menemukan pun viral.
"Termasuk Info Warga Karanganyar, saya share di situ siapa tahu ada warga yang melihat atau menemukan," katanya.
"Dan benar sekitar kurang lebih setengah jam saya dihubungi oleh orang," tambahnya tampak girang.
Akan tetapi orang yang menelpon tersebut di awal adalah orang yang mengaku-aku telah menemukan tapi meminta imbalan transfer di awal.
"Yang awal itu pasti penipu, ujung-ujungnya minta saya transfer," katanya.
Tidak lama kemudian, sekitar setengah jam dirinya mendapatkan telepon lagi dari penemu yang menemukan uang tersebut.
"Tiba-tiba ada yang nelpon lagi, ditanya nominal, pecahan dan diklarifikasi," ujarnya.
Akhirnya setelah percakapan panjang Nova diminta mengunjungi rumah warga bernama Joko yang berada di Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar.
"Akhirnya saya ke rumahya dan menyerahkan kwitansi bukti terima dan membawa saksi sebanyak 4 orang" ujarnya
Empat orang tersebut adalah ayahnya, Mursid sang paman, dan 2 saksi dari kantor.
Akhirnya, Nova telah kembali mendapatkan uangnya.
Ia mengaku tidak menyangka masih ada orang baik di saat situasi sulit saat ini.
"Tidak menyangka uangnya masih utuh, apalagi saat ini sedang pandemi, saya merasa senang dan bersyukur ada orang baik yang mau menolong," katanya.
Nova mengaku telah memberikan imbalan kepada orang yang menemukan dan mau mengembalikannya tanpa kurang suatu apapun.
Ia mengaku beliau adalah sosok yang dermawan patut dicontoh dan diapresiasi
"Saya tidak tahu lagi kalau bukan Pak Joko, mungkin saya akan lapor polisi atau mencari pinjaman untuk bertanggung jawab," ungakpnya.
"Dan setelah urusan selesai, untuk meminimalis fitnah dan penipuan lagi saya sudah post di grup IWK agar clear," tandasnya.
Sumber Artikel:
Saat itu Joko bergegas merapikan dan menghentikan pengendara di belakangnya untuk turut membantu membereskan uang tersebut.
“Kebetulan orangnya berkenan dan kita rapihkan berasama uang itu,” katanya.
Setelah ia bersama orang tersebut mengumpulkan uang kertas yang berceceran, Joko menghitung uang tersebut genap nominalnya sebanyak Rp 10 juta rupiah.
“Itu uangnya masih bagus, terlihat baru diambil dari bank atau ATM pecahannya Rp 100 ribu,” ujarnya.
Ia mengaku awalnya sempat acuh, tapi dirinya tidak tega melihat uang tersebut berceceran.
Yang mulia dari sosok Joko, ia lebih memilih untuk mengembalikan dan mencari pemiliknya dibanding dengan mengunakan uangnya untuk foya-foya.
Menurut Joko, jika dirinya berada di posisi susah dan memiliki nasib yang sama ia tidak akan sanggup.
“Saya tak berfikiran seperti itu, saya kasihan kepada orang yang uangnya hilang,” katanya.
“Saya juga memposisikan diri saya jika uang itu milik saya tiba-tiba hilang, dan pasti sakit,” tambahnya.
Ternyata orang yang membantu Joko adalah Susan pegawai bengkel aki.
“Akhirnya kita saling tukeran informasi untuk mencari pemiliknya, namun uangnya dipegang saya,” ujar Joko.
Setelah Joko menemukan uang tersebut ia langsung membawanya ke rumah di Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, kabupaten Karanganyar.
“Pas sampai rumah saya ceritakan kepada istri saya dan istri saya pun menyarankan saya untuk mengembalikan dan mencari pemiliknya,” aku dia.
Setelah maghrib saya memiliki inisiatif untuk mencari orang yang mencari uang di grup kampung ataupun Facebook.
“Saya cari di grup-grup ternyata ada orang yang tengah mencari uang, akhirnya saya hubungi dan lakukan verfikasi,” paparnya.
Proses tersebut ia lakukan untuk mengecek apakah orang itu benar pemiliknya atau bukan.
“Saya tanya berapa pecahannya, ada di tas atau diplastik, bagaimana bentuknya dan buktinya biar akurat,” katanya.
Setelah percakapan panjang Joko mengaku memanggil pencari uang tersebut ke kediaman rumahnya di Serut RT 03 RW 09.
Ia sampaikan setelah isya dirinya didatangi oleh sang pencari uang yaitu pemuda bernama Novanto Kurniawanto (20) warga Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu.
“Setelah isya mereka datang ke rumah saya kembalikan memang sudah jelas, rinci ada saksi dan saya kembalikan uang tersebut,” paparnya.
Meski tak mengharapkan, ternyata Novanto memberikan imbalan kepada penemu uangnya di jalanan.
"Terima kasih, tapi saya tidak mengharapkannya, yang penting sudah saya kembalikan utuh," akunya.
Sempat Pasrah
Di era seperti ini, ternyata masih ada orang jujur, meskipun kini hampir semuanya membutuhkan materi di tengah jepitan pandemi.
Ya, bukannya dikantongi sendiri untuk foya-foya, tetapi segepok uang yang didapatkan oleh sesosok bapak bernama Joko, dikembalikan kepada pemiliknya.
Kejadian ini benar adanya di Kabupaten Karanganyar.
Adalah pemuda bernama Nova Kurniawanto (20) warga Dukuh Tegal Biru, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu yang sempat bernasip pilu karena kehilangan uang Rp 10 juta.
Uang tak sedikit yang kondisinya masih mulus itu, terjatuh dari kantong sakunya usai mengambil uang dari sebuah kantor di kampus ayahnya, Rabu (7/4/2021) siang.
Nova yang juga mahasiswa mengaku telah mendapatkan mandat dan perintah dari sang ayah untuk mengambil uang di tata usaha kantor di kampusnya.
Kampus tersebut adalah Akademi Peternakan Karanganyar (APK).
Diketahui pihak kampus memberikan kepercayaan kepada ayahnya untuk membuat proyek pembuatan kandang.
"Bukan uang saya, tapi itu uang bapak saya dari kampus APK untuk membuat kandang," ujar Nova kepada TribunSolo.com di rumahnya, Kamis (8/4/2021) siang.
Sekitar pukul 14.00 WIB dirinya baru menyadari mengaku setelah berpulang dari kampusnya tersadar uangnya telah hilang entah ke mana.
"Pas sampai dari perjalanan pulang dari rumah ternyata uang Rp 10 juta yang tadi saya ambil tidak ada uangnya di saku saya," katanya.
Lokasi hilangnya uang tersebut di kawasan sekitar SMA 2 Karanganyar tepatnya di kawasan timur Proliman Beji Tasikmadu.
Ia mengaku menaruh uangnya di saku celana.
"Saya taruh di celana dan lupa tidak masukan ke jok motor," katanya.
Bahkan dirinya telah bolak-balik mencari di rute sepanjang jalan tersebut selama belasan kali namun gigit jari.
Dibantu oleh sang ayah dan pamannya sekitar satu jam, dirinya belum menemukan juga uang tersebut.
"Pedahal selisihnya beberapa menit dari pas saya pulang, tapi saya sampai sore tidak menemukannya," paparnya.
Sempat berfikiran untuk melapor ke polisi tapi sang ayah menyarankan dirinya untuk mencari terlebih dahulu.
Ceritanya Viral
Akhirnya Nova berinisiatif setelah maghrib untuk memposting di grup-grup Facebook.
Aksi ini dilakukan karena selain sudah mentok, juga coba-coba barangkali uang yang hilang bisa didapatkannya kembali.
Bahkan aksinya memposting kemudian ditanggapi ada yang menemukan pun viral.
"Termasuk Info Warga Karanganyar, saya share di situ siapa tahu ada warga yang melihat atau menemukan," katanya.
"Dan benar sekitar kurang lebih setengah jam saya dihubungi oleh orang," tambahnya tampak girang.
Akan tetapi orang yang menelpon tersebut di awal adalah orang yang mengaku-aku telah menemukan tapi meminta imbalan transfer di awal.
"Yang awal itu pasti penipu, ujung-ujungnya minta saya transfer," katanya.
Tidak lama kemudian, sekitar setengah jam dirinya mendapatkan telepon lagi dari penemu yang menemukan uang tersebut.
"Tiba-tiba ada yang nelpon lagi, ditanya nominal, pecahan dan diklarifikasi," ujarnya.
Akhirnya setelah percakapan panjang Nova diminta mengunjungi rumah warga bernama Joko yang berada di Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar.
"Akhirnya saya ke rumahya dan menyerahkan kwitansi bukti terima dan membawa saksi sebanyak 4 orang" ujarnya
Empat orang tersebut adalah ayahnya, Mursid sang paman, dan 2 saksi dari kantor.
Akhirnya, Nova telah kembali mendapatkan uangnya.
Ia mengaku tidak menyangka masih ada orang baik di saat situasi sulit saat ini.
"Tidak menyangka uangnya masih utuh, apalagi saat ini sedang pandemi, saya merasa senang dan bersyukur ada orang baik yang mau menolong," katanya.
Nova mengaku telah memberikan imbalan kepada orang yang menemukan dan mau mengembalikannya tanpa kurang suatu apapun.
Ia mengaku beliau adalah sosok yang dermawan patut dicontoh dan diapresiasi
"Saya tidak tahu lagi kalau bukan Pak Joko, mungkin saya akan lapor polisi atau mencari pinjaman untuk bertanggung jawab," ungakpnya.
"Dan setelah urusan selesai, untuk meminimalis fitnah dan penipuan lagi saya sudah post di grup IWK agar clear," tandasnya.
Sumber Artikel:
0 Response to "VIRAL Kisah Sopir Berhati Malaikat, Temukan Uang Rp 10 Juta di Jalan, Tapi Dikembalikan"
Posting Komentar