Kisah Pilu Seorang Tuna Wicara, Bersepeda dari Malang ke Jakarta untuk Mencari Orang Tuanya
Seorang pemuda bernama Sutikno asal Malang, Jawa Timur, telah bersepeda ke Jakarta untuk mencari kedua orang tuanya. Ia adalah seorang tuna wicara dari Yayasan SLB di Batu, Malang.
pria tersebut tidak menjelaskan mulai kapan ia berangkat dari Malang. Namun melalui buku catatannya ia sudah 18 hari di Jakarta dalam mencari orang tuanya.
Dalam mencari orang tuanya tersebut ia hanya membawa buku catatan untuk menuliskan apa yang ingin ia katakan. Di dalam catatan itu pula lah diketahui bahwa ia berasal dari, Malang Jawa Timur.
Kisah Sutikno ini diunggah ke Twitter oleh akun @ruddierawk. Di dalam buku foto buku catatan yang diunggak oleh akun tersebut banyak tulisan-tulisan dari Sutikno.
Ia mengatakan bahwa dalam mebcari kedua orang tuanya jika ia lapar atau haus ia selalu meminta makanan kepada TNI ataupun Polisi. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak menipu ataupun mencuri.
Dalam mencari orang tuanya tersebut ia hanya membawa buku catatan untuk menuliskan apa yang ingin ia katakan. Di dalam catatan itu pula lah diketahui bahwa ia berasal dari, Malang Jawa Timur.
Kisah Sutikno ini diunggah ke Twitter oleh akun @ruddierawk. Di dalam buku foto buku catatan yang diunggak oleh akun tersebut banyak tulisan-tulisan dari Sutikno.
Ia mengatakan bahwa dalam mebcari kedua orang tuanya jika ia lapar atau haus ia selalu meminta makanan kepada TNI ataupun Polisi. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak menipu ataupun mencuri.
Dalam catatan tersebut ia juga menuliskan beberapa kota yang telah ia lewati, mulai kota-kota di Jatim, Jateng, dan juga Jabar.
Ia juga menuliskan nama kedua orang tuanya. Ibunya bernama nengsih dan ayahnya bernama Adi Purnomo.
Ia sempat dibelikan tiket oleh Dishub agar ia kembali ke Malang namun ia menolak karena ia belum menemukan orang tuanya.
Ia juga sempat diarahkan untuk ke dinas sosial, namun ia menolak. Bahkan, saat itu ia sempat lari dan menangis ketika disuruh ke Dinsos, ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah gembel.
Semoga Sutikno lekas bertemu dengan kedua orang tuanya ya!
Sumber artikel
Ia juga menuliskan nama kedua orang tuanya. Ibunya bernama nengsih dan ayahnya bernama Adi Purnomo.
Ia sempat dibelikan tiket oleh Dishub agar ia kembali ke Malang namun ia menolak karena ia belum menemukan orang tuanya.
Ia juga sempat diarahkan untuk ke dinas sosial, namun ia menolak. Bahkan, saat itu ia sempat lari dan menangis ketika disuruh ke Dinsos, ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah gembel.
Semoga Sutikno lekas bertemu dengan kedua orang tuanya ya!
Sumber artikel
0 Response to "Kisah Pilu Seorang Tuna Wicara, Bersepeda dari Malang ke Jakarta untuk Mencari Orang Tuanya"
Posting Komentar