Guru SD Tewas Tanpa Busana setelah Diperkosa Muridnya, Pelaku Tak Tahan Usai Intip Bu Guru Mandi
Seorang guru SD tewas di dalam rumahnya sendiri.
Korban diketahui bernama Efriza Yuniar alias Yuyun (51) yang ditemukan tewas tanpa busana di dalam ember di rumahnya yang berlokasi di wilayah Desa Marga Rahayu, Kecamatan Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).
Kematian sang guru SD ini pun cukup menghebohkan warga sekitar tempat tinggal korban.
Terlebih, korban dikenal sebagai sosok yang ramah disekitar lingkungannya.
Korban merupakan guru yang mengajar di SD Negeri 11 Muara Telang.
Kematian sang guru SD ini pun cukup menghebohkan warga sekitar tempat tinggal korban.
Terlebih, korban dikenal sebagai sosok yang ramah disekitar lingkungannya.
Korban merupakan guru yang mengajar di SD Negeri 11 Muara Telang.
Belakangan, pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan tak lain adalah muridnya sendiri.
Saat ini, pelaku sudah berhasil diamankan polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
"Tersangka ini hendak keluar dari rumahnya Jalur V Rt 16 Rw 1 Desa Margarahayu Kecamatan Muara Telang Banyuasin, dan ketika dilakukan penggeledahan didapati HP milik korban merk Vivo dan Nokia terdapat dalam saku celananya," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIk.
Identitas pelaku yang memperkosa gurunya sendiri ini bernama Ardiansyah.
Pemuda berusia 18 tahun warga Jalur V Marga Rahayu Marga Telang Kabupaten Banyuasin ini pernah menjadi murid korban saat masih SD.
Ketika ditangkap petugas, tersangka Arsiansyah mengakui jika dirinya yang telah membunuh sang ibu guru.
Bahkan, pelaku juga sering mengintip sang ibu guru ketika sedang mandi.
"Dari hasil keterangan tersangka bahwa tersangka sering mengintip korban pada saat korban mandi," kata Kapolres melansir Tribun Sumsel.
Tersangka perkosa guru Sd di Banyuasin (Tribunsumsel)
Nafsu bejad pelaku semakin memuncak ketika menonton film porno di Hp-nya.
Setelah menonton film porno, pelaku langsung mendatangi rumah sang ibu guru.
Tujuannya tak lain karena ingin pemerkosaan korban.
Tersangka kemudian masuk rumah korban dan menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi.
Sebelum melakukan pemerkosaan, pelaku sempat mengintip korban di yang sedang mandi.
Setelah Korban keluar dari kamar mandi, korban kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan lalu pingsan.
Tersangka kemudian membawa korban ke ruang tamu, lalu korban diperkosa diruang tamu.
Mengetahui korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain.
Tak sampai disitu saja, tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rapia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
Setelah korban tak bernyawa, meninggal korban diseret oleh tersangka menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat sprei tersebut dengan menggunakan tali rapia.
Setelah melakukan pembunuhan, lalu tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.
Kemudian anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.
Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa (konten porno).
Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.
Diduga Tewas Sejak 2 hari
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, Yuyun diduga meninggal dunia sejak 2 hari lalu sebelum mayatnya ditemukan pada Kamis (9/7/2020).
Hasil pemeriksaan forensik terhadap jenazah Efriza Yuniar alias Yuyun (51) menunjukkan adanya tanda-tanda bekas kekerasan akibat benda tumpul.
"Tanda kekerasan itu memang tidak terlalu jelas karena kondisi jenazah sudah mulai mengalami pembusukan," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Mansuri SpKF, Jumat (10/7/2020).
dr Mansuri mengatakan, tidak ditemukan adanya bekas luka jeratan pada jenazah korban.
"Dari hasil pemeriksaan tadi tidak ditemukan bekas luka jeratan," ujarnya.
Berdasarkan permintaan pihak keluarga, jenazah korban hanya dilakukan pemeriksaan luar.
Hal ini pula yang menjadi hambatan bagi tim forensik untuk mengetahui lebih jauh terkait penyebab kematian korban.
"Termasuk dengan dugaan kekerasan seksual, hal itu juga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yakni proses outopsi. Sedangkan pihak keluarga hanya meminta pemeriksaan luar saja. Sehingga hal tersebut sulit untuk kita ketahui," jelasnya.
Guru SD tewas dalam ember (Kolase Tribun Bogor/handout)
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPU Kamboja Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
"Untuk selanjutnya jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga agar bisa segera dimakamkan," ujarnya.
Ingin Pelaku Dihukum MAti
Sela (26) keponakan korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020) berharap pelaku dihukum mati karena telah tega membunuh tantenya tersebut.
"Pembunuh itu harus dihukum mati. Perbuatannya benar-benar sudah sangat keterlaluan. Tante saya itu gurunya yang seharusnya di hormati. Tapi malah diperlakukan kejam begitu. Kami ingin keadilan," tegas Sela dengan suara kesal seraya berurai air mata.
Dari penangkapan tersangka Ardiansyah, polisi mengamankan sejumlah barang bukti
Barang bukti yang diamankan 2 ponsel korban yang ditemukan disaku celana pelaku yakni 1 hp merk Nokia dan 1 hp merk Vivo.
Tak hanya itu, polisi juga mengamankan ember warna hijau tempat penyimpanan mayat korban, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas
Saat ini, pelaku sudah berhasil diamankan polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
"Tersangka ini hendak keluar dari rumahnya Jalur V Rt 16 Rw 1 Desa Margarahayu Kecamatan Muara Telang Banyuasin, dan ketika dilakukan penggeledahan didapati HP milik korban merk Vivo dan Nokia terdapat dalam saku celananya," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIk.
Identitas pelaku yang memperkosa gurunya sendiri ini bernama Ardiansyah.
Pemuda berusia 18 tahun warga Jalur V Marga Rahayu Marga Telang Kabupaten Banyuasin ini pernah menjadi murid korban saat masih SD.
Ketika ditangkap petugas, tersangka Arsiansyah mengakui jika dirinya yang telah membunuh sang ibu guru.
Bahkan, pelaku juga sering mengintip sang ibu guru ketika sedang mandi.
"Dari hasil keterangan tersangka bahwa tersangka sering mengintip korban pada saat korban mandi," kata Kapolres melansir Tribun Sumsel.
Tersangka perkosa guru Sd di Banyuasin (Tribunsumsel)
Nafsu bejad pelaku semakin memuncak ketika menonton film porno di Hp-nya.
Setelah menonton film porno, pelaku langsung mendatangi rumah sang ibu guru.
Tujuannya tak lain karena ingin pemerkosaan korban.
Tersangka kemudian masuk rumah korban dan menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi.
Sebelum melakukan pemerkosaan, pelaku sempat mengintip korban di yang sedang mandi.
Setelah Korban keluar dari kamar mandi, korban kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan lalu pingsan.
Tersangka kemudian membawa korban ke ruang tamu, lalu korban diperkosa diruang tamu.
Mengetahui korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain.
Tak sampai disitu saja, tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rapia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
Setelah korban tak bernyawa, meninggal korban diseret oleh tersangka menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat sprei tersebut dengan menggunakan tali rapia.
Setelah melakukan pembunuhan, lalu tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.
Kemudian anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.
Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa (konten porno).
Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.
Diduga Tewas Sejak 2 hari
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, Yuyun diduga meninggal dunia sejak 2 hari lalu sebelum mayatnya ditemukan pada Kamis (9/7/2020).
Hasil pemeriksaan forensik terhadap jenazah Efriza Yuniar alias Yuyun (51) menunjukkan adanya tanda-tanda bekas kekerasan akibat benda tumpul.
"Tanda kekerasan itu memang tidak terlalu jelas karena kondisi jenazah sudah mulai mengalami pembusukan," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Mansuri SpKF, Jumat (10/7/2020).
dr Mansuri mengatakan, tidak ditemukan adanya bekas luka jeratan pada jenazah korban.
"Dari hasil pemeriksaan tadi tidak ditemukan bekas luka jeratan," ujarnya.
Berdasarkan permintaan pihak keluarga, jenazah korban hanya dilakukan pemeriksaan luar.
Hal ini pula yang menjadi hambatan bagi tim forensik untuk mengetahui lebih jauh terkait penyebab kematian korban.
"Termasuk dengan dugaan kekerasan seksual, hal itu juga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yakni proses outopsi. Sedangkan pihak keluarga hanya meminta pemeriksaan luar saja. Sehingga hal tersebut sulit untuk kita ketahui," jelasnya.
Guru SD tewas dalam ember (Kolase Tribun Bogor/handout)
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPU Kamboja Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
"Untuk selanjutnya jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga agar bisa segera dimakamkan," ujarnya.
Ingin Pelaku Dihukum MAti
Sela (26) keponakan korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020) berharap pelaku dihukum mati karena telah tega membunuh tantenya tersebut.
"Pembunuh itu harus dihukum mati. Perbuatannya benar-benar sudah sangat keterlaluan. Tante saya itu gurunya yang seharusnya di hormati. Tapi malah diperlakukan kejam begitu. Kami ingin keadilan," tegas Sela dengan suara kesal seraya berurai air mata.
Dari penangkapan tersangka Ardiansyah, polisi mengamankan sejumlah barang bukti
Barang bukti yang diamankan 2 ponsel korban yang ditemukan disaku celana pelaku yakni 1 hp merk Nokia dan 1 hp merk Vivo.
Tak hanya itu, polisi juga mengamankan ember warna hijau tempat penyimpanan mayat korban, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas
0 Response to "Guru SD Tewas Tanpa Busana setelah Diperkosa Muridnya, Pelaku Tak Tahan Usai Intip Bu Guru Mandi"
Posting Komentar